Skin grafting atau yang lebih dikenal dengan operasi cangkok kulit adalah suatu prosedur operasi memindahkan sebagian atau seluruh lapisan kulit dari lokasi tubuh yang sehat (misalnya kulit paha, punggung dan selangkangan) ke lokasi tubuh yang kehilangan kulit akibat dari Luka bakar, degloving akibat kecelakaan, luka kronik dan atau semua kejadian yang mengakibatkan hilangnya dan rusaknya seluruh lapisan kulit tubuh manusia.
Terlebih dahulu ada baiknya kita mengetahui ketebalan lapisan-lapisan kulit dan jenis-jenisnya dengan memperhatikan gambar berikut :
Skin grafting terbagi 2 berdasarkan ketebalannya, yaitu :
- Split Thickness Skin Graft (STSG)
Jenis Split Thickness Skin Graft
Berdasar
ketebalan kulit, ada 3 macam :
§ Thin Split Thickness Skin Graft, ukurannya 8-12/1000 inci
§ Intermediate Split Thickness Skin Graft, ukurannya 14-20/1000 inci
§ Thick
Split Thickness Skin Graft, ukurannya 22-28/1000 inci
- Full Thickness Skin Graft (FTSG)
Adapun indikasi, kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis skin grafting dapat anda perhatikan pada tabel dibawah ini :
Setelah dilakukan penutupan luka atau defek dengan prosedur skin grafting (cangkok kulit) ini, diharapkan akan dapat mempercepat penyembuhan luka terbuka tersebut, akan tetapi ada kalanya pada saat dievaluasi di hari ke-5 setelah operasi pencangkokan, kulit tersebut mati sebahagian atau bahkan semuanya, hal itu dapatdisebabkan faktor-faktor sebagai berikut :
§ Kesalahan menempel kulit, kulit terbalik
§ Hematom/seroma, terdapat bekuan darah dibawah kulit cangkokan sehingga mencegah terjadinya neovaskularisasi (pembentukan pembuluh darah baru dari daerah resipien ke kulit yang dicangkok)
§ Infeksi yang terjadi pada pasien , daya tahan tubuh pasien menurun
§ Kulit bergeser
§ Bed luka kurang optimal
Berikut gambar contoh kasus STSG dan gambar contoh kasus FTG
STSG setelah 2 minggu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar