Selasa, 10 Desember 2013

Kontraktur

Kontraktur adalah pemendekan permanen dari kulit dan atau jaringan dibawahnya  yang menyebabkan deformitas dan keterbatasan gerak. kontraktur dapat disebabkan karena kontraksi parut yang abnormal setelah proses penyembuhan luka, komplikasi lanjut dari luka bakar, kelainan bawaan maupun akibat proses degeneratif. 
Jenis kontraktur dapat dibagi berdasarkan jaringan yang terlibat, bentuk, serta bedasarkan deformitas yang terjadi.



Etiologi Kontraktur :


Kontraktur dapat disebabkan oleh regangan parut abnormal pasca penyembuhan luka, kelainan bawaan maupun proses degeneratif
  • Menurut kedalaman jaringan yang terlibat, kontraktur terbagi menjadi :
    • Kontraktur dermogen : hanya terjadi sedalam jaringan kutis / kulit
    • Kontraktur desmogen : terjadi sedalam jaringan lemak/otot
    • Kontraktur tendogen : terjadi sedalam jaringan tendon
    • Kontraktur arthrogen : terjadi sampai ke persendian / sedalam tulang
  • Menurut bentuknya kontraktur terbagi menjadi :
    • Kontraktur linier : jika diregangkan tampak garis lurus yang tegang
    • Kontraktur difus : jika diregangkan tampak garis-garis regangan yang tidak beraturan
  • Menurut deformitas yang terjadi kontraktur terbagi menjadi :
    • Kontraktur fleksi
    • Kontraktur ekstensi
Untuk menentukan jenis kontraktur dapat dilakukan pemeriksaan klinis, serta pemeriksaan radiologis untuk menentukan keterlibatan sendi. Penanganan kontraktur secara operatif dilakukan menurut jenis kontraktur. Pengananan yang tidak paripurna justru menimbulkan penyulit yang kadang sulit diatasi.  Penyulit yang paling sering adalah timbulnya kontraktur kembali. Oleh karena itu sebelum menentukan langkah penanganan 
kontraktur prosedur diagnosa dan pemeriksaan klinis harus dilakukan secara cermat.
Banyak modalitas tindakan operasi yang dapat dilakukan untuk menangani kontraktur. Prinsip utama adalah membebaskan jaringan abnormal penyebab kontraktur dan menutup defek yang terjadi akibat pembebasan
jaringan tersebut dengan flap atau graft guna mengembalikan fugsi organ gerak.
Perawatan pasca operatif
Balutan dan graft dievaluasi pada hari ke lima setelah operasi dan dilakukan perawatan luka dengan tulle dan salep mata. Jahitan dibuka antara hari ke-7-10, bila kontraktur melibatkan sendi dan dilakukan pemasangan splint atau bidai untuk mencegah terjadinya kontraktur kembali saat proses penyembuhan luka berlangsung,
dan atau intra medulary pinning, maka pinning di pertahankan sampai 2 minggu dan dilakukan perawatan ujung pinning dengan salep mata setiap hari. Setelanjutnya dilakukan program mobilisasi bertahap sesuai dengan program rehab medik.               


Jika anda atau keluarga anda pernah menderita luka bakar atau luka yang tidak sembuh-sembuh didaerah persendian, dan akhirnya menemui adanya keterbatasan pergerakan pada daerah tersebut setelah 1 tahun
setelah kejadian lukanya, maka diagnosa kontraktur sudah dapat ditegakkan, segera bawa ke klinik kami untuk konsultasi lebih lanjut agar dapat mengembalikan fungsi pergerakan dan bentuknya kembali mendekati normal

Tidak ada komentar: